MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Disusun oleh: Syahrudin, S. Sos. I
A.
Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses
rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi
dalam pembelajaran, sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri
anak. Adapun komponen model pembelajaran meliputi :
konsep, tujuan pembelajaran,
materi/tema, langkah-langkah/procedure, metode, alat/sumber belajar, dan teknik
evaluasi.
Penyusunan model
pembelajaran di RA didasarkan pada silabus yang dikembangkan menjadi
perencanaan semester, Rencana kegiatan mingguan (RKM), dan Rencana kegiatan
harian (RKH). Dengan demikian model pembelajaran merupakan gambaran konkrityang
dilakukan pendidik dan peserta didik sesuai dengan Rencana kegiatan harian.
Ada beberapa model
pembelajaran yang dilaksanakan di Pendidikan Anak Usia Dini, diantaranya adalah
Model Pembelajaran Klasikal, Model
Pembelajaran Kelompok dengan kegiatan pengaman, Model Pembelajaran Berdasarkan
Sudut-sudut Kegiatan, Model Pembelajaran Area, dan Model Pembelajaran
Berdasarkan Sentra. Model-model pembelajaran tersebut pada umumnya
menggunakan langkah-langkah yang relative sama dalam sehari, yaitu : kegiatan
awal, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir atau penutup.
Kegiatan pendahuluan
adalah kegiatan awal dalam pembelajaran yang ditujukan untuk memfokuskan
perhatian, membangkitkan motivasi sehingga peserta didik siap untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran. Kegiatan inti, merupakan proses untuk mencapai kemampuan
dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan
partisipatif. Kegiatan inti dilakukan melalui proses eksplorasi, eksperimen,
elaborasi, dan konfirmasi. Kegiatan penutup adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran. Bentuk kegiatanya berupa menyimpulkan,
umpan balik dan tundak lanjut.
a). Model
Pembelajaran Klasikal
Model pembelajaran klasikal adalah pola pembelajaran
dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak sama dalam
satu kelas (secara klasikal). Model pembelajaran ini merupakan model yang
paling awal digunakan dipendidikan pra sekolah, dengan sarana pembelajaran yang
pada umumnya sangat terbatas, serta kurang memperhatikan minat individu anak. Seiring dengan
perkembangan teori dan pengembangan model pembelajaran, model ini sudah banyak
ditinggalkan.
b). Model Pembelajaran Kelompok
Model
pembelajaran berdasarkan kelompok masih banyak digunakan RA di Indonesia, namun
perkembangan model pembelajaran selalu berkembang. Kini sudah banyak RA yang
menggunakan model pembelajaran yang lebih variatif.
Dalam
model pembelajaran berdasarkan kelompok dengan kegiatan pengaman, adalah pola
pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok, biasanya anak
dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, dan masing-masing kelompok melakukan kegiatan
yang berbeda-beda. Dalam satu kali pertemuan, anak
harus menyelesaikan 2-3 kegiatan dalam kelompok secara bergantian. Apabila
dalam pergantian kelompok, terdapat anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya
lebih cepat dari pada temannya, maka anak tersebut dapat meneruskan kegiatan
lain sejauh di kelompok lain tersedia tempat. Namun apabila tidak tersedia
tempat, maka anak tersebut dapat bermain pada tempat tertentu didalam kelas
yang telah disediakan guru yang disebut dengan kegiatan pengaman. Pada kegiatan
pengaman sebaiknya disediakan alat-alat yang lebih bervariasi dan sering
diganti disesuaikan dengan tema atau sub tema yang dibahas.
c). Model Pembelajaran Sudut
Kegiatan belajar
mengajar dengan sudut model pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan,
menggunakan langkah-langkah pembelajaran hampir sama dengan model pembelajaran
area, hanya sudut-sudut kegiatan merupakan pusat kegiatan berdasarkan minat
anak. Alat-alat yang disediakan pada sudut-sudut kegiatan selayaknya lebih
bervariasi dan sering diganti, disesuaikan dengan tema atau sub tema yang
dibahas.
d).
Model Pembelajaran Area
Model pembelajaran berdasarkan Area lebih memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk memilih atau melakukan kegiatan sendiri
sesuai dengan minatnya. Pembelanjarannya dirancang untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan spesifik anak dan menghormati keberagaman budaya dan
menekankan peda pengalaman belajar bagi setiap anak, pilihan-pilihan kegiatan
dan pusat-pusat kegiatan serta peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran area menggunakan sepuluh area, yaitu : area ibadah/imtak, balok, bahasa, drama,
matematika, IPA, music, seni/motorik halus, pasir dan air, membaca dan menulis.
Area belajar pada pembelajaran berdasarkan minat antara
lain :
Area Ibadah/Imtak
Maket
masjid, gambar tata cara shalat, ambar tata cara berwudu, sajadah, mukena,
paci, kain sarung, kerudung, buku iqra, kartu huruf hijaiyah, tasbuh, juz
‘amma, Alquran, dan sebagainya yang meliputi alat-alat permainan lima aspek
rukun Islam dari syahadah sampai dengan haji.
Area Balok
Balok-balok berbagai ukuran dan warna, logo, lotto
sejenis, lotto berpasangan, kepingan geometri dan triplek berbagai ukuran dan warna,
kotak geometri, kendaraan tiruan (laut, udara dan darat), rambu-rambu lalu
lintas, kubus berpola, tusuk gigi, kubus berbagai ukuran dan warna, korek api,
lidi, tusuk es krim, bola berbagai ukuran dan warna, dus-dus bekas, dan
sebagainya.
Area Berhitung/Matematika
Lambang
bilangan, kepingan geometri, kartu angka, kulit kerang, puzzle, konsep
bilangan, kubus permainan, pohon hitung, papan jamur, ukuran panjang pendek,
ukuran tebal tipis, tutup botol, pensil, manik-manik, gambar buah-buahan,
pnggaris, meteran, buku tulis, puzzle busa (angka), kalender, gambar bilangan,
papan pasak, jam, kartu gambar, kartu berpasangan, lembar kerja, dan
sebagainya.
Area IPA
Macam-macam
gambar binatang, gambar-gambar perkembangbiakan binatang, gambar-gambar proses
pertumbuhan tanaman, biji-bijian (jagung, kacang tanah, kacang hiaju, beras),
kerang, batu/kerikil, pasir, bunga karang, magnit, mikroskop, kaca pembesar,
pipet, tabung ukur, timbangan kue, timbangan sebenarnya, gelas ukuram, gelas
pencampur warna, nuansa warna, meteran, penggaris, benda-benda kasar halus
(batu, batu-bata, amplas, besi, kayu, kapas, dll), benda-benda pengenalan
berbagai macam rasa (gula, kopi, asam, cuka, garam, sirup, cabe, dll), berbagai
macam bumbu (bawang merah, bawang putih, lada, ketumbar, kemiri, lengkuas, daun
salam, jahe, kunyit, jinten, dll).
Area Musik
Seruling, kastanyet, meracas, organ kecil, tamburin,
kerincingan, triangle, gitar kecil, wood block, kulintang, angklung, biola,
piano, harmonica, gendang, rebana, dan sebagainya.
Area Bahasa
Buku-buku
cerita, gambar seni, kartu kategori kata, nama-nama hari, boneka tangan,
panggung boneka, papan planel, kartu nama-nama- hari, kartu nama-nama bulan,
majalah peserta didik, Koran, macam-macam gambar sesuai tema, dan sebagainya.
Area Membaca dan
Menulis
Buku-buku perpustakaan, buku
tulis, pensil warna, pensil 2B, kartu huruf, kartu kata, kartu gambar, dan
sebagainya.
Area Drama
Tempat tidur
peserta didik dan boneka, lemari kecil, meja-kursi kecil, meja tamu,
boneka-boneka, tempat jemuran, tempat gosokan, setrikaan, baju-baju besar,
handuk, bekas make-up, minyak wangi, sisir, kompor-komporan, penggorengan,
dandang tiruan, piring, sendok, garpu, gelas, cangkir, teko, keranjang belanja,
pisau mainan, ulekan (cobek), mangkok-mangkok, tas-tas, sepatu/sandal, rak
sepatu, cermin, mixer, blender, sikat gigi, odol, telepon-teleponan, baju
tentara dan polisi, baju dokter-dokteran, dan sebagainya.
Area Pasir/Air
Bak pasir/bak
air, akuarium kecil, ember kecil, gayung, garpu garuk, botol-botol, plastic,
tabung air, cangkir plastic, literan air, corong, sekop kecil, saringan pasir,
serokan, cetakan-cetakan pasir/cetakan-cetakan ager berbagai bentuk, penyiram
tanaman, dan sebagainya.
Area Seni dan
Motorik
Meja gambar, meja-kursi peserta
duduk, krayon, pensil berwarna, pensil 2B, kapur tulis, arang, buku gambar,
kertas lipat, kertas Koran, lem, gunting, kertas warna, kertas kado, kertas
bekas, bahan sisa, dan sebagainya.
e). Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra
Model
pembelajaran sentra adalah pendekatan pembelajaran yang dalam proses
pembelajarannya dilakukan di dalam ‘lingkaran” (circle times) dan sentra
bermain. Lingkaran adalah saat dimana guru duduk bersama anak dengan posisi
melingkar untuk memberikan pijakan sbelum dan sesudah bermain.
Sentra bermain adalah zona atau
area dengan seperangakat sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk
mengembangkan seluruh potensi dasar anak didik dalam berbagai aspek
perkembangan secara seimbang, serba seimbang. Sentra yang dibuka setiap harinya
disesuaikan dengan jumlah kelompok di setiap RA.
Pembelajaran yang berpusat pada
sentra dilakukan secara tuntas mulai awal kegiatan sampai akhir dan focus oleh
satu kelompok usia RA dalam satu sentra kegiatan. Setiap sentra mendukung
perkembangan anak dalam tiga jenis bermainyaitu bermain sensorimonitor atau
fungsional, bermain peran dan bermain konstruktif (membangun pemikiran anak).
Bermain sensorimonitor
adalah menangkap rangsangan melalui penginderaan dan menghasilkan sebagai
gerakan sebagai reaksinya. Anak RA belajar melalui panca inderanya dan melalui
hubungan fisik dengan lingkungan mereka. Misalnya menakar air, meremas kertas
bekas, menggunting dan lain-lain. Bermain peran terdiri dari bermain
makro (besar) bermain peran mikro/kecil (bermain simbolik), pura-pura, fantasi,
imajinasi, atau bermain drama. Anak bermain dengan benda untuk membantu
menghadirkan konsep yang telah dimilikinya.
Bermain konstruktif menunjukkan
kemampuan anak untuk mewujudkan pikiran, ide, dan gagasannya menjadi sebuah
karya nyata. Ada dua jenis bermain konstrusi, yaitu bermain konstruksi sifat
cair (air, pasir, spidol, dll) dan bermain konstruksi terstruktur (balok-balok,
lego, dll).
Sentra
bermain terdiri dari :
1). Sentra Bahan Alam dan Sains
Bahan-bahan yang
diperlukan di sentra ini adalah daun, ranting, kayu, pasir, air, bata,
biji-bijian, dan lain-lain. Alat yang digunakan diantaranya sekop, saringan,
corong, ember, dan lain-lain. Sentra ini memfasilitasi anak untuk mengembangkan
dan memperluas pengalaman bermain sensorimotor dengan memberikan banyak
kesempatan pada anak untuk mengeksplorasi bahan-bahan alami dalam mengembangkan
kematangan motorik halus yang diperlukan dalam proses kesiapan menulis,
keterampilan berolahtangan dan menstimulasi system kerja otak anak.
2). Sentra Block
Sentra block
berisi berbagai macam block dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, dan tekstur. Disini
anak belajar banyak hal dengan cara
menyusun/menggunakan balok, mengembangkan kemampuan logika matematika/berhitung
permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah.
3). Sentra Seni
Bahan-bahan
yang diperlukan di sentra ini adalah kertas, cat air, krayon, spidol, gunting,
kapur, tanah liat, pasir, lilin, kain, daun, potong-potongan bahan/gambar.
Sentra seni memfasilitasi anak untuk memperluas pengalaman dalam mewujudkan
ide, gagasan dan pengalaman yang dimiliki anak ke dalam karya nyata (hasil
karya) melalui metode proyek.
4).
Sentra Bermain Peran
Sentra bermain peran terdiri dari : sentra
bermain peran makro dapat menggunakan anak sebagai model. Sentra bermain peran
mikro misalnya menggunakan boneka, maket meja-kursi, rumah-rumahan dan
sebagainya. Sentra bermain peran merupakan wujud dari kehidupan nyata yang
dimainkan anak, membantu anak memahami dunia mereka dengan memainkan berbagai
macam peran. Pemilihan berbagai macam benda untuk bermain peran
tergantung dari minat anak pada saat itu. Misal, Tema “Keluarga” dengan
alat-alat yang dibutuhkan peralatan dapur dan lain-lain.
5). Sentra Persiapan
Bahan yang ada
pada sentra ini adalah buku-buku, kartu kata, kartu huruf, kartu angka dan
bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, bercakapan persiapan menulis serta
beehitung. Kegiatan yang dilaksanakan adalah persiapan membaca permulaan,
menulis permulaan serta berhitung permulaan. Mendorong kemampuan intelektual
anak, gerakan otot halus, koordinasi mata-tangan, belajar ketrampilan social
(berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah).
6). Sentra Agama
Bahan-bahan yang
dipersiapkan adalah berbagai maket tempat ibadah, perlengkapan ibadah,
gambar-gambar, buku-buku cerita keagamaan, dan sebagainya. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah menanamkan nilai-nilai kehidupan beragama, keimanan dan
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama merupakan suatu konsep yang
abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkrit bagi anak.
7). Sentra Musik
Bahan yang
dibutuhkan pada sentra musik, misalnya botol beling/kaca, tempurung kelapa,
rebana, tutup botol, triangle, dan lain-lain. Sentra music memfasilitasi anak
untuk memperluas pengalamannya dalam menggunakan gagasan mereka melalui olah
tubuh, bermain musik dan lagu yang dapat memperluas pengalaman dan pengetahuan
anak tentang irama, birama(ketukan), dan mengenal berbagai bunyi-bunyian dengan
menggunakan alat-alat musik yang mendukung, misalnya pianika, piano, rebana, dan
lain-lain.
Dalam
mengoptimalkan perkembangan anak disentra yang perlu diperhatikan adalah
densitas dan intensitas. Densitas berkaitan dengan keragaman kegiatan yang
disediakan, sedangkan intensitas berkaitan dengan waktu yang diperlukan.
Untuk
membangun konsep dan memberikan gagasan pada peserta didik dalam model
pembelajaran sentra, guru memberikan 4 pijakan. Pijakan (scaffolding process) adalah dukungan yang berubah-ubah yang
disesuaikan dengan perkembangan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi.
Ada empat jenis pijakan yaitu pijakan lingkungan bermain,
pijakan sebelum bermain, pijakan selama bermain, dan pijakan setelah bermain.
1.
Pijakan lingkungan
bermain dilakukan dengan menata alat dan bahan bermain yang akan digunakan
sesuai rencana dan jadwal kegiatan yang telah disusun untuk memberikan gagasan kepada anak agar dapat
mengembangkan semua potensinya secara optimal.
2.
Pijakan sebelum
bermain merupakan kegiatan awal dimana guru memberikan gagasan sebelum anak
melakukan kegiatan bermain di sentra.
3.
Pijakan selama
bermain adalah dukungan yang diberikan guru secara individual kepada anak
sesuai kebutuhan dan tahap perkembangan, untuk meningkatkan pada tahap
perkembangan selanjutnya.
4.
Pijakan pengalaman
setelah bermain merupakan kegiatan dimana guru memperkuat konsep yang telah
dipeoleh anak selama bermain.
referensinya mana?
BalasHapusTERIMA KASIH ATAS TULISAN-TULISANNYA DAN SANGAT BERMANFAAT BAGI KAMI, MENULIS TERUS DENGAN KARYA-KARYA INOVATIF. SUKSES BUAT PAK SYAHRUDDIN
BalasHapus