SENAM TONGKAT CERIA (STC) KAB. PONOROGO
Konsep Dasar, Nilai-Nilai dan Dasar
Falsafah Senam Tongkat Ceria (STC)
Bagi Anak Usia Dini.
Dalam Senam Tongkat Ceria (STC) untuk anak usia dini, target yang harus dicapai anak adalah sebagai pengenalan
pengalaman berolahraga, meningkatkan ketrampilan fisik, membangun kepercayaan diri.[1]
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah
kegembiraan dalam melakukan latihan Senam/olahraga. Idealnya,
sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan konsep pendidikan
jasmani yang kita anut, pembinaan senam/olahraga usia dini itu diarahkan pada pengenalan dan penguasaan
keterampilan dasar suatu cabang olahraga yang dilengkapi dengan pengembangan
keterampilan serta kemampuan fisik yang bersifat umum. Sementara itu, dalam konteks
pendidikan jasmani, seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya pada
pengembangan keterampilan gerak secara menyeluruh.
Dari naluri mendidiknya Ki Hajar Dewantara, mengatakan
beliau sangat menyakini bahwa suasana pendidikan yang baik dan tepat adalah
dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih(mengasihi),
asah(memahirkan), dan asuh(membimbing). Tiga aspek tersebut akan memberi corak
bagi seorang anak terhadap prilaku (behavior), sikap (attitude) dan nilai
(velue). Seperti halnya teori Karl Groos, Yang teorinya bernama
teori biologis mengatakan “ Anak-anak bermain oleh karena anak-anak harus
mempersiapkan diri dengan tenaga dan pikirannya untuk masa depanya. Seperti
halnya dengan anak-anak binatang, yang bermain sebagai latihan mencari nafkah,
maka anak manusia pun bermain untuk melatih organ-organ jasmani dan rohaninya
untuk menghadapi masa depanya
Dilihat dari aspek biologis, olahraga anak usia dini
masih dalam taraf mengembangkan aspek-aspek kebugaran jasmani ( menguatkan
jantung, tulang dan otot ) serta merangsang tumbuh kembang anak secara optimal.
Olahraga anak usia dini selayaknya dikemas menjadi suatu permainan olahraga
yang selain mengembangkan aspek-aspek tersebut juga mengembangkan aspek
psikososial, yaitu mengembangkan nilai-nilai diri anak secara positif, menuju
pembangunan karakter yang sportif, dinamis, kreatif, penuh toleransi,
jujur, dan bertanggung jawab.[2]
Konsep “Nation and Character Building” melalui
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai konsep dasar pembentukan
karakter anak bertumpu padapemberdayaan anak melalui jalur pendidikan atau
kegiatan olahraga disekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar