Pengertian
Pendidikan
Manusia
adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau “Homo Educandum”. Manusia di
pandang sebagai homo educandum yaitu makhluk yang harus dididik, oleh karena
itu menurut aspek ini manusia diktegorikan sebagai “Animal Educabil” sebangsa
binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang selain manusia hanya dapat
dilakuan dresser(latihan) sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang bersifat
stasis (tidak berubah).[1]
Dengan
begitu diharapkan pendidikan dapat merubah paradigma manusia kepada peradaban
yang lebih baik. Secara sederhana, pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan
atau pimpinana secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan
rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[2]
Berdasarkan
batasan ini, pendidikan sekurang-kurangnya mengandung lima unsur penting, yaitu
Pertama usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan)
dan dilakukan secara sadar; Kedua pendidik, atau pembimbing atau penolong;
Ketiga ada yang didik atau si terdidik; Keempat bimbingan yang memiliki dasar
dan tujuan; Kelima dalam usaha itu terdapat alat-alat yang di pergunakan.
Adapun
pengertian pendidikan menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun
1989 tentang system pendidikan nasional adalah kegiatan bimbingan, pengajaran
dan atau latihan bagi peranannya dimasa akan datang.[3]
Secara terminologi, ada
beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
1) Menurut
Ngalim Purwanto pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan
dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan.[4]
2) Adapun
arti pendidikan menurut Imam Ghazali yaitu proses memanusiakan manusia sejak
masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang
disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, di mana proses pengajaran
itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri
kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna.[5]
3) Menurut
Syed Naquib al-Attas, pendidikan adalah menanamkan sesuatu ke dalam diri
seseorang (Education is a process of instilling something into human beings).[6]
4) Suparlan
mendefinisikan pendidikan dalam arti luas dan arti sempit.[7]
Dalam arti luas, pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju
pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Sedangkan dalam arti sempit,
pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi
terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam pengawasan, dan diberikan
evaluasi berdasar pada tujuan yang telah ditentukan. Pendidikan dalam arti
sempit bukan berarti memotong isi dan materi pendidikan, melainkan
mengorganisasinya dalam bentuk sederhana tanpa mengurangi kualitas dan hakekat
pendidikan.
5) Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan latihan; proses, perbuatan, cara mendidik.[8]
6) Sementara
bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara merumuskan hakikat pendidikan
sebagai usaha sadar orangtua bagi anak-anaknya dengan maksud untuk menyokong
kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki tumbuhnya kekuatan jasmani dan rohani
yang ada pada anak.[9]
7) Darmaningtyas
mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai
taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.[10]
Titik tekan dari definisi adalah “usaha sadar dan sistematis”. Dengan demikian,
tidak semua usaha memberikan bekal pengetahuan kepada anak didik dapat disebut
pendidikan jika tidak memenuhi kriteria yang dilakukan secara sadar dan
sistematis.
Seiring dengan itu, pendapat lain
mengatakan bahwa pendidikan mencakup bebagai dimensi, antara lain akal,
perasaan, kehendak dan seluruh unsure atas kejiwaan manusia serta bakat-bakat
dan kemampuannya. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan bakat dan
kemampuan individu, sehingga potensi- potensi kejiwaan itu dapat
diaktualisasikan secara sempurna. Dari beberapa pandangan tentang pengertian
pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan orang dewasa kepada peserta didik yang berupa bimbingan, pimpinan,
pengajaran dan atau latihan untuk mengembangkan potensi jasmani (fisik) dan
ruhani (psikis) manusia demi tercapainya kehidupan yang lebih baik pada masa
yang akan datang.
[1] Prof.Dr. Ramayulis, Dkk. Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga (Jakarta :
Kala Mulia, 2001), Cet.ke-4, h.6
[3] Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Sistem Pendidikan Nasinal Dan
Penjelasan,(Semarang : Aneka Ilmu, 1992), h. 2
[4] M. Ngalim
Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1995), h.11.
[5] Abidin Ibnu
Rusn, Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1998), h. 56
[6] Syed Naquib
al-Attas, The Concept Of Education In Islam (A Framework for an Islamic Philosophy
of
[7] Suparlan
Suhartono, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2009), h. 80 46
[8] Tim Penyusun
Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 263.
[9] Ngainun Naim
dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multicultural Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta:
ar-Ruzz Media , 2008)h, 31
[10] Darmaningtyas,
Pendidikan yang Memiskinkan, (Yogyakarta: Galang Press, 2004), h, 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar