Karakteristik
RA Muslimat NU 007 Gandu I
Kurikulum pendidikan anak usia dini memiliki
karakteristik yang berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan persekolahan.
Karakteristik Kurikulum 2013 RA adalah:
1.
Mengoptimalkan perkembangan anak.
Perkembangan
anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
sosial emosional, dan seni distimulasi secara seimbang agar seluruhnya mencapai
perkembangan yang optimal.
Perkembangan
teroptimalkan bila kebutuhan anak terpenuhi secara utuh. Kurikulum harus
mendukung terlaksananya layanan holistik-integratif dengan memadukan layanan
pendidikan, gizi, kesehatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
Penerapan
kurikulum 2013 PAUD diawali dengan melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang
(DDTK). Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan
berkembang sesuai usianya. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak
menjadi dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai
dengan perkembangannya.
Stimulasi
dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam program-program kegiatan untuk
menunjang kemajuan perkembangan anak. Pelaksanaannya dilakukan bekerjasama
dengan layanan kesehatan dasar di Posyandu atau tempat layanan kesehatan
lainnya.
Hal
penting lainnya bahwa Kurikulum PAUD bersifat inklusi dalam arti menghargai
keberagaman kemampuan anaksecara fisik maupun mental tanpa harus membandingkan
satu dengan lainnya. Terkait dengan pemahaman tersebut penerapan kurikulum
bersifat individual disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, walaupun
penyusunan rencana pembelajarannya disusun untuk kelompok.
2.
Menggunakan
pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian rangsangan
pendidikan.
Dalam
model pembelajaran tematik mengakomodir pengenalan konten nilai agama dan
moral, alam, kehidupannya, manusia, budaya, dan simbol melalui kegiatan yang
terpadu dan kontekstual untuk mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup
perkembangan. Satu tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, atau sub-sub tema
dengan memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan sumber, dan tingkat
perkembangan anak.
Pembelajaran
tematik disampaikan melalui prosedur pembelajaran dengan pendekatan saintifik
dan habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam pendidikan, maka tema
dalam kurikulum 2013 PAUD tidak ditetapkan secara sentralistik melainkan dipilih
dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan
sarana dan prasarana lembaga PAUD. Pengembangan tema mempertimbangkan
prinsip-prinsip pengembangan tema (1) Kemenarikan, (2) kedekatan, (3)
kesederhanaan, (4) keinsidentalan.
Proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembiasaan dilaksanakan dalam
suasana menyenangkan. Bermain dilaksanakan dalam suasana belajar, dimana ada
kebebasan anak untuk mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar
aturan bersama.
3.
Menggunakan
penilaian otentik dalam memantau perkembangan anak
Penilaian
mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai anak setelah mengikuti program yang
dirancang dalam kurikulum. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan untuk
mendapatkan data perkembangan yang dimunculkan anak pada saat berkegiatan atau
melalui karya yang dihasilkannya.
Hasil
penilaian disampaikan berupa laporan perkembangan yang ditulis secara deskripsi
yang menggambarkan capaian perkembangan anak. Hasil penilaian digunakan sebagai
bahan laporan kepada orang tua dan sebagai masulkan untuk ditindaklanjuti pada
kegiatan selanjutnya.
4.
Memberdayakan
peran orang tua dalam proses pembelajaran
Kurikulum
PAUD menempatkan orang tua sebagai partner dalam pendidik. Pelibatan orang tua
diyakini menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran dan mendorong
keberhasilan anak di jenjang pendidikan berikutnya.
Satuan
PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan program keorangtuaan dalam berbagai
bentuk kegiatan. Program pengasuhan terprogram menjadi keharusan bila satuan
PAUD memberikan layanan program untuk anak usia 4-6 tahun tetapi jumlah jam
pertemuannya kurang dari 900 menit (15 jam) dalam satu minggu. Program
pengasuhan menggenapkan kekurangan jam pertemuan belajar dalam satu minggu
dilaksanakan oleh orang tua di rumah, Pengasuhan terprogram disusun guru
bersama orang tua.
Disamping
orang tua biologis, Kurikulum PAUD juga melibatkan orang-orang dewasa yang ada
di lingkungan anak. Pendidik bukan satu-satunya sumber belajar yang
memfasilitasi anak belajar, dan kelas bukan satu-satunya tempat anak belajar.
Anak dapat belajar di dalam, di luar, di kebun dan di semua tempat yang
memungkinkan untuk mengenal, benda, tumbuhan, orang, tempat, atau kejadian.
Anak dapat belajar dari pendidik, orang tua, sumber lain, buku, dan sebagainya.
Bahan
ajar dan alat peraga diambil dari lingkungan. Pembelajaran yang demikian lebih
menghargai proses dari pada hasil semata. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik kurikulum PAUD yang paling utama diperlukan
perubahan pola pikir dan pola kerja pendidik.
5.
Kurikulum
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi.
Dalam
rangka pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang
sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu
dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan
daerah dan anak di masa kini dan masa mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar