http://www.syahrudinpaudpo.com

Senin, 30 Maret 2015

Senam PAUD Terbaru Tahun 2015 (Senam Tongkat Ceria Kab. Ponorogo)



 SENAM TONGKAT CERIA (STC) KAB. PONOROGO



Konsep Dasar, Nilai-Nilai dan Dasar Falsafah  Senam Tongkat Ceria (STC) 
Bagi Anak Usia Dini.
Dalam Senam Tongkat Ceria (STC)  untuk anak usia dini, target yang harus dicapai anak adalah sebagai pengenalan pengalaman berolahraga, meningkatkan ketrampilan fisik, membangun kepercayaan diri.[1]
Dalam masa ini, yang diperlukan anak adalah kegembiraan dalam melakukan latihan Senam/olahraga. Idealnya, sesuai dengan pandangan hidup (filsafat) dan konsep pendidikan jasmani yang kita anut, pembinaan senam/olahraga usia dini itu diarahkan pada pengenalan dan penguasaan keterampilan dasar suatu cabang olahraga yang dilengkapi dengan pengembangan keterampilan serta kemampuan fisik yang bersifat umum. Sementara itu, dalam konteks pendidikan jasmani, seperti pada kelas-kelas awal, penekanannya pada pengembangan keterampilan gerak secara menyeluruh.
Dari naluri mendidiknya Ki Hajar Dewantara, mengatakan beliau sangat menyakini bahwa suasana pendidikan yang baik dan tepat adalah dalam suasana kekeluargaan dan dengan prinsip asih(mengasihi), asah(memahirkan), dan asuh(membimbing). Tiga aspek tersebut akan memberi corak bagi seorang anak terhadap prilaku (behavior), sikap (attitude) dan nilai (velue). Seperti halnya teori Karl Groos, Yang teorinya bernama teori biologis mengatakan “ Anak-anak bermain oleh karena anak-anak harus mempersiapkan diri dengan tenaga dan pikirannya untuk masa depanya. Seperti halnya dengan anak-anak binatang, yang bermain sebagai latihan mencari nafkah, maka anak manusia pun bermain untuk melatih organ-organ jasmani dan rohaninya untuk menghadapi masa depanya
Dilihat dari aspek biologis, olahraga anak usia dini masih dalam taraf mengembangkan aspek-aspek kebugaran jasmani ( menguatkan jantung, tulang dan otot ) serta merangsang tumbuh kembang anak secara optimal. Olahraga anak usia dini selayaknya dikemas menjadi suatu permainan olahraga yang selain mengembangkan aspek-aspek tersebut juga mengembangkan aspek psikososial, yaitu mengembangkan nilai-nilai diri anak secara positif, menuju pembangunan karakter yang sportif, dinamis, kreatif, penuh  toleransi, jujur, dan bertanggung jawab.[2]
Konsep “Nation and Character Building” melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai konsep dasar pembentukan karakter anak bertumpu padapemberdayaan anak melalui jalur pendidikan atau kegiatan olahraga disekolah.



[1] Ibid. hlm. 21
[2] Ma,mun, Amung dan Saputra, Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak.Jakarta: Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diklat K13

Diklat K13

Penyusunan Silabus RA

Penyusunan Silabus RA