http://www.syahrudinpaudpo.com

Senin, 29 Februari 2016

Strategi Pembelajaran PAI


STRATEGI PEMBELAJARAN PAI
Makala ini diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah:
Materi PAI SMP/SMA
Dosen Pengampu:
Syahrudin, M.Pd.I


Disusun Oleh:
Sumadi
NIM:

FAKULTAS TARBIYAH/PAI/IV
INSTITUT AGAMA ISLAM RIYADLOTUL MUJAHIDIN
PONDOK PESANTREN “WALI SONGO”
 NGABAR PONOROGO
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
            Usaha untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam senantiasa terus dikembangkan melalui pengkajian berbagai komponen pendidikan. Perbaikan dan penyempurnaan kurikkulum, bahan ajar, manajemen pendidikan, proses belajar mengajar dan lain-lain sudah banyak dilakukan. Tujuan utamanya adalah untuk memajukan pendidikan nasional dan meningkatkan hasil pendidikan, tidak terkecuali bidang Pendidikan Agama Islam.
            Perbaikan dan penyempurnaan sistem pembelajaran merupakan upaya yang paling nyata dalam meningkatkan proses dan hasil belajar para siswa sebagai salah satu indikator kemajuan dan kualitas pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah, agar tujuan pendidikan dan pengajaran berjalan dengan benar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti luas, tidak sekedar hubungan antara guru dan siswa, berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar Upaya tersebut diarahkan kepada kualitas pembelajaran sebagai sebuah proses yang diharapkan dapat menghasilkan kualitas hasil belajar siswa
            Strategi pembelajaran adalah salah satu upaya  yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Komponen-komponen pendidikan dan pengajaran diatur sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi yang optimal dalam mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Strategi pembelajaran juga memberikan alternatif terhadap proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Semua sumber belajar , baik manusia maupun  sarana dan prasarana dirancang dan direncanakan untuk membantu proses belajar para siswa. 


B.  Rumusan dan Tujuan Masalah
           Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dalam makalah tentang Strategi Pembelajaran dalam Pendidikan agama Islam ini akan membahas hal-hal sebagai berikut:
1.      Pengertian Strategi Pembelajaran.
2.      Tujuan dan fungsi pembelajaran.
3.      Komponen strategi pembelajaran
4.      Kriteria Pemilihan Strategi  Pembelajaran.
5.      Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Pembelajaran
            Istilah “strategi” berasal dari bahasa yunani strategos yang berarti keseluruhan usaha termasuk perencanaan, cara taktik yang digunakan oleh militer untuk mencapai kemenangan dalam peperangan.[1] Strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru-murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada berbagai pengertian  strategi pembelajaran yang dikemukakan oleh para ahli pembelajaran (instructional technology), di antaranya akan dipaparkan sebagai berikut:
1.      Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.[2]
2.      Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran merupakan cara- cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.
3.      Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
4.      Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5.      Drs, Muhaimin, M.A. Strategi Pembelajaran adalah metode untuk menata interaksi antara peserta didik dengan komponen-komponen metode pembelajaran lain, seperti pengorganisasian dan penyampaian isi pembelajaran.

Strategi pengelolaan pembelajaran PAI berupaya untuk menata interaksi peserta didik dengan memperhatikan empat hal, yaitu:
a.       Penjadwalan kegiatan pembelajaran yang menunjukkan tahap-tahap kegiatan yang harus ditempuh peserta didik dalam pembelajaran.
b.      Membuat catatan kemajuan belajar  peserta didik melalui penilaian yang komprehensip dan berkala selama proses pembelajaran berlangsung maupun sesudahnya.
c.       Pengelolaan motivasi peserta didik dengan menciptakan cara-cara yang mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
d.      Pengawasan belajar yang mengacu pada pemberian kebebasan untuk memilih tindakan belajar yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

            Memerhatikan beberapa pengertian strategi pembelajaran di atas , dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.[3]

B.     Tujuan dan Fungsi Strategi Pembelajaran
            Dalam proses belajar mengajar, strategi pembelajaran sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih meningkatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk didalamnya mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
            Muhaimin, mengemukakan bahwa paling tidak strategi pembelajaran tersebut sangat bermanfaat pada setiap tahapan dan proses belajar mengajar, baik pada tahap kesiapan (Readiness), pemberian motovasi, perhatian, memberikan persepsi, retensi maupun dalam melakukan transfer ilmu pengetahuan kepada siswa.[4]
            Dapat di jelaskan bahwa strategi yang dibutuhkan adalah persiapan proses belajar mengajar dan yang harus diperhatikan adalah kesiapan belajar siswa baik fisik maupun psikis (Jasmani-Rohani) yang memungkinkan siswa atau subjek untuk melakukan proses belajar. Selanjutnya, pada aspek pemberian motivasi, strategi sangat memberikan pengaruh karena motivasi ini mengharuskan adanya tenaga pendorong (motivator) atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu dalam hal ini adalah pada pencapaian tujuan proses belajar mengajar. Adapaun target ideal dari strategi dalam proses pembelajaran adalah kemampuan siswa memahami apa yang telah dipelajari baik kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Atas dasar ini maka perhatian atau dapat dikatakan kesungguhan dan keseriusan siswa dalam proses belajar mengajar menjadi sangat urgen. Pada prinsip ini menyangkut suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari lingkungannya. 
            Berkenaan dengan pencapaian tujuan pembelajaran, strategi pendidikan  merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan termasuk dalam  merencanakan pembelajaran hingga pada pelaksaan pembelajaran. Sebab segala kegiatan pembelajar muaranya pada tercapainya tujuan tersebut.
1.      Tujuan strategi pembelajaran
Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diantaranya yaitu :
a.       Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan strategi pembelajaran psikomotorik (keerampilan). Afektif berhubungan dengan nilai (value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam.
b.      Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja.
2.      Fungsi strategi pembelajaran
a.       Meningkatkan kualitas belajar murid.
b.      Memudahkan siswa dalam menerima ilmu.
c.       Meningkatkan kualitas guru.
d.      Memahamkan tentang tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu fungsi strategi pandidikan dalam arti adalah suatu cara atau teknik yang dapat membantu (secara sadar) pelaksanaan pendidikan dalam mengembangkan aspek jasmani dan rohani peserta didik. Idealnya proses pembelajaran itu menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

C.    Komponen Strategi Pembelajran
Komponen dapat diartikan sebagai bagian. Jadi komponen adalah bagian dari tubuh dalam strategi pembelajaran.[5] Proses belajar mengajar di sekolah merupakan suatu system interaksi, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen yang berinteraksi antara satu sama lain.
Adapun komponen-komponen tersebut adalah :       
1.      Urutan kegiatan pembelajaran           
Urutan kegiatan pembelajaran dapat mempermudah guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Urutan tersebut dibagi menjadi tiga sub komponen, yaitu :  
a.       Pendahuluan       
Kegiatan awal dalam pembelajaran yang memiliki tujuan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik dan memusatkan perhatian peserta didik agar peserta didik menyiapkan diri dalam menerima pelajaran dan mengetahui kemampuan peserta didik sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan.       
b.      Penyajian
Pada kegiatan ini peserta didik memperoleh pengatahuan baru dan mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
c.       Penutup
Kegiatan akhir dalam pembelajaran bertujuan untuk memberikan kesimpulan dan follow up materi pelajaran yang telah diperoleh peserta didik.[6]    
2.      Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pemilihan metode disesuaikan dengan materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
3.      Media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi pembelajaran.
4.      Waktu tatap muka
Guru harus mengetahui alokasi waktu yang diperlukan dalam menyampaikan informasi pembelajaran sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai target yang dicapai.
5.      Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas adalah usaha guru untuk menciptakan, memelihara, dan mengembangkan iklim belajar yang kondusif.[7]

D.    Kriteria Pemilihan Strategi Pembelajaran
Kriteria pemilihan strategi pembelajaran adalah suatu dasar acuan yang dapat digunakan dalam memilih strategi yang tepat dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai. Orentasi dari pemilihan strategi pembelajaran haruslah pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu juga harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik siswa serta situasi dan kondisi lingkungan dimana proses belajar tersebut akan berlangsung. Terdapat beberapa teknik dan metode yang dapat digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya sama efektifnya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
Mager (1977) menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam pemilihan strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
1.      Berorientasi pada tujuan pembelajaran
Tipe perilaku apa yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik, misalnya menyusun bagan analisis pemebelajaran. Hal ini berarti metode yang paling dekat dan sesuai yang dikehendaki oleh latihan atau praktek langsung.
2.      Pilih teknik atau metode pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja). Misalnya setelah bekerja, peserta didik dituntut untuk pandai memprogram data komputer (programmer). Hal ini berarti metode yang paling mungkin digunakan adalah praktikum dan analisis.
3.      Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada indera peserta didik. Artinya, dalam satuan-satuan waktu yang bersamaan peserta didik dapat melakukan aktivitas fisik maupun psikis, misalnya menggunakan OHP. Dalam menjelaskan suatu bagan, lebih baik guru menggunakan OHP dari pada berceramah, karena penggunaan OHP Memungkinkan peserta didik sekaligus dapat melihat dan mendengarkan penjelasan guru.

E.     Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain berorientasi pada masalah kognitif, tetapi lebih mengedepankan aspek nilai, baik nilai ketuhanan maupun kemanusiaan yang hendak ditumbuh kembangkan ke dalam diri peserta didik sehingga dapat melekat ke dalam dirinya dan menjadi kepribadiannya. Menurut Noeng Muhajir (1988) ada beberapa strategi yang bisa digunakan dalam pembelajaran nilai, yaitu:
1.      Strategi Tradisional Yaitu pembelajaran nilai dengan jalan memberikan nasehat. Strategi ini dilaksanakan dengan cara memberitahukan secara langsung nilai-nilai mana yang baik dan yang kurang baik. Dengan strategi tersebut guru memiliki peran yang menentukan, sedangkan siswa tinggal menerima kebenaran dan kebaikan yang disampaikan oleh guru. Penerapan Strategi tersebut akan menjadikan peserta didik hanya mengetahui atau menhafal jenis-jenis nilai tertentu dan belum tentu melaksanakannya.
2.      Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas yang merupakan kebalikan dari strategi tradisional. Dalam penerapannya guru memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk memilih dan menentukan nilai-nilai mana yang akan diambilnya. Dengan demikian peserta didik memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk memilih dan menentukan nilai pilihannya, dan peran peserta didik dan guru sama-sama terlibat secara aktif. Kelemahan metode ini peserta didik belum tentu mampu memilih nilai mana yang baik atau buruk bagi dirinya sehingga masih sangat diperlukan bimbingan dari pendidik untuk memilih nilai yang terbaik.
3.      Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif, yaitu dengan menggunakan pendekatan teoretik ke pendekatan empirik dengan mengaitkan teori dengan pengalaman. Dalam penerapan strategi ini dituntut adanya konsistensi  dalam penerapan teori dengan pengalaman peserta didik. Strategi ini lebih relevan dengan tuntutan perkembangan berpikir peserta didik dan tujuan pembelajaran nilai untuk menumbuhkan kesadaran rasional terhadap suatu nilai tertentu.
4.      Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal, yaitu membelajarkan nilai dengan melakukan tranformasi nilai, transaksi nilai dan trasinternalisasi. Dalam penerapan strategi ini guru dan peserta didik terlibat dalam komunilasi aktif baik secara verbal maupun batin (kepribadian). Guru berperan sebagai penyaji informasi, pemberi contoh atau teladan, serta sumber nilai yang melekat dalam pribadinya yang direspon oleh peserta didik dan mempolakan dalam kepribadiannya.

Selanjutnya beberapa metode pembelajaran PAI yang bisa diterapkan dalam pengembangan pembelajaran PAI. Menurut konsep metode pengajaran yang ditawarkan oleh Ibnu Sina berpendapat bahwa penyampaian materi pembelajaran pada anak harus disesuaikan denga sifat dari materi pelajaran tersebut, sehingga antara metode dengan materi yang diajarkan tidak akan kehilangan daya relevansinya.  Ada beberapa metode pembelajaran yang ditawarkan oleh Ibnu Sina antara lain adalah metode talqin (Sekarang dikenal dengan metode tutor sebaya), metode demonstrasi, pembiasaan dan teladan, diskusi dan penugasan. 
a.       Metode Tutor teman sebaya biasanya digunakan dalam pembelajaran al Qur’an, yaitu dengan cara menugaskan peserta didik yang pintar untuk membimbing teman-temannya yang masih tertinggal.     
b.      Metode Demonstrasi menurut Ibnu Sina, dapat digunakan dalam pembelaran menulis. Menurutnya dengan metode tersebut seorang guru mencontohkan terlebih dahulu tulisan huruf hijaiyah kepada peserta didik dilajutkan denga pengucapan huruf-huruf tersebut kemudian di tirukan oleh peserta didik. Untuk pembelajaran masa sekarang, metode ini bisa diterapkan pada materi pembelajaran yang berorientasi pada ranah psikomotor seperti pembelajaran wudhu atau shalat dan lain-lain.
c.       Metode pembiasaan dan teladan adalah salah satu metode yang paling efektif diterapkan pada pengajaran akhlak dengan dilakukan pembiasaan dan teladan yang disesuaikan dengan perkembangan jiwa peserta didik.
d.      Penerapan metode Diskusi  dilakukan dengan cara penyajian pelajaran yang berupa pengetahuan yang bersifat rasional dan teoritis. Metode ini kemudian berkembang pesat pada sekarang ini.[8]





BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam proses pembelajaran seorang guru sebagai pengajar harus pandai-pandai dalam mengambil langkah agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tercapai tujuan pendidikan. Diantaranya adalah dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam memilih strategi pembelajaran PAI antara lain yaitu:
1.      Prinsip-prinsip Pembelajaran yang meliputi prinsip kesiapan peserta didik, motivasi, Prinsip partisipasi peserta didik, prinsip persepsi, dan prinsip retensi.
2.      Tujuan dan fungsi strategi pembelajaran yaitu strategi pembelajaran sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengikatkan kualitas anak didik menuju terbinanya insan yang handal dan mampu. Tentunya untuk tujuan ini maka strategi pembelajaran termasuk didalamnya mengidentifikasi segala bentuk dalam pelaksanaan proses belajar mengajar .
3.      Komponen pembelajaran adalah bagian dari tubuh dalam strategi pembelajaran. Terdiri dari (1) urutan kegiatan pembelajaran; (2) metode pembelajaran; (3) media yang digunakan; (4) waktu tatap muka; (5) pengelolaan kelas.
4.      Beberapa kriteria pemilihan strategi pembelajaran yaitu: berorentasi pada tujuan, memlih teknik/metode yang tepat dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai.
5.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran, yaitu :  kondisi pembelajaran agama, metode pembelajaran pendidikan agama dan hasil pembelajaran pendidikan agama.
6.      Penerapan Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Strategi Tradisiona,Pembelajaran nilai dengan Strategi Bebas, Pembelajaran nilai dengan Strategi Reflektif dan Pembelajaran nilai dengan Strategi trasinternal.


DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara, 2007.
Pasaribu dan Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar, edisi II. Bandung: Tarsito Bandung,   2008.
Zuyinah, Makalah-Pembelajaran-Pai, http://zuyinah.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 24 februari 2016.
Huda Nuralawiyah, Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran Agama Islam, https://hudanuralawiyah.wordpress.com, diakses pada tanggal 24 februari 2016.
Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya. Jalkarta: Rineka Cipta,  2008.





[1] Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 27.
[2] Pasaribu dan Simandjuntak, Proses Belajar Mengajar, edisi II   ( Bandung ; Tarsito Bandung, 2008), hlm. 267.
[3] IBID., hlm. 216.
[4] Zuyinah, Makalah Pembelajaran Pai, http://zuyinah.blogspot.co.id, diakses pada tanggal 24 februari 2016.
[5] Huda Nuralawiyah, Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran Agama Islam, https://hudanuralawiyah.wordpress.com, diakses pada tanggal 24 februari 2016.
[6] Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran dan Aplikasinya, (Jalkarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 272-273.
[7] IBID., hLm. 274.

Diklat K13

Diklat K13

Penyusunan Silabus RA

Penyusunan Silabus RA