http://www.syahrudinpaudpo.com

Jumat, 02 Juni 2017

Karakteristik RA



Karakteristik RA Muslimat NU 007 Gandu I
Kurikulum pendidikan anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan persekolahan. Karakteristik Kurikulum 2013 RA adalah:
1.       Mengoptimalkan perkembangan anak.
Perkembangan anak meliputi aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni distimulasi secara seimbang agar seluruhnya mencapai perkembangan yang optimal.
Perkembangan teroptimalkan bila kebutuhan anak terpenuhi secara utuh. Kurikulum harus mendukung terlaksananya layanan holistik-integratif dengan memadukan layanan pendidikan, gizi, kesehatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak.
Penerapan kurikulum 2013 PAUD diawali dengan melakukan Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK). Deteksi dini diperlukan untuk mengetahui apakah seorang anak tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Hasil deteksi dini tumbuh kembang seorang anak menjadi dasar untuk memberikan stimulasi dan intervensi yang tepat sesuai dengan perkembangannya.
Stimulasi dan intervensi tersebut dituangkan ke dalam program-program kegiatan untuk menunjang kemajuan perkembangan anak. Pelaksanaannya dilakukan bekerjasama dengan layanan kesehatan dasar di Posyandu atau tempat layanan kesehatan lainnya.
Hal penting lainnya bahwa Kurikulum PAUD bersifat inklusi dalam arti menghargai keberagaman kemampuan anaksecara fisik maupun mental tanpa harus membandingkan satu dengan lainnya. Terkait dengan pemahaman tersebut penerapan kurikulum bersifat individual disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak, walaupun penyusunan rencana pembelajarannya disusun untuk kelompok.
2.      Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian rangsangan pendidikan.
Dalam model pembelajaran tematik mengakomodir pengenalan konten nilai agama dan moral, alam, kehidupannya, manusia, budaya, dan simbol melalui kegiatan yang terpadu dan kontekstual untuk mewujudkan kematangan selaras dengan lingkup perkembangan. Satu tema dapat dikembangkan menjadi sub tema, atau sub-sub tema dengan memperhatikan kedalaman, keluasan, ketersediaan sumber, dan tingkat perkembangan anak.
Pembelajaran tematik disampaikan melalui prosedur pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan habituasi. Mengacu pada prinsip diversifikasi dalam pendidikan, maka tema dalam kurikulum 2013 PAUD tidak ditetapkan secara sentralistik melainkan dipilih dan ditetapkan oleh satuan PAUD disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana lembaga PAUD. Pengembangan tema mempertimbangkan prinsip-prinsip pengembangan tema (1) Kemenarikan, (2) kedekatan, (3) kesederhanaan, (4) keinsidentalan.
Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembiasaan dilaksanakan dalam suasana menyenangkan. Bermain dilaksanakan dalam suasana belajar, dimana ada kebebasan anak untuk mengembangkan gagasan, bereksplorasi, tanpa melanggar aturan bersama.
3.      Menggunakan penilaian otentik dalam memantau perkembangan anak
Penilaian mengukur kemajuan perkembangan yang dicapai anak setelah mengikuti program yang dirancang dalam kurikulum. Penilaian dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mendapatkan data perkembangan yang dimunculkan anak pada saat berkegiatan atau melalui karya yang dihasilkannya.
Hasil penilaian disampaikan berupa laporan perkembangan yang ditulis secara deskripsi yang menggambarkan capaian perkembangan anak. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan laporan kepada orang tua dan sebagai masulkan untuk ditindaklanjuti pada kegiatan selanjutnya.


4.      Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran
Kurikulum PAUD menempatkan orang tua sebagai partner dalam pendidik. Pelibatan orang tua diyakini menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran dan mendorong keberhasilan anak di jenjang pendidikan berikutnya.
Satuan PAUD seharusnya memfasilitasi pelaksanaan program keorangtuaan dalam berbagai bentuk kegiatan. Program pengasuhan terprogram menjadi keharusan bila satuan PAUD memberikan layanan program untuk anak usia 4-6 tahun tetapi jumlah jam pertemuannya kurang dari 900 menit (15 jam) dalam satu minggu. Program pengasuhan menggenapkan kekurangan jam pertemuan belajar dalam satu minggu dilaksanakan oleh orang tua di rumah, Pengasuhan terprogram disusun guru bersama orang tua.
Disamping orang tua biologis, Kurikulum PAUD juga melibatkan orang-orang dewasa yang ada di lingkungan anak. Pendidik bukan satu-satunya sumber belajar yang memfasilitasi anak belajar, dan kelas bukan satu-satunya tempat anak belajar. Anak dapat belajar di dalam, di luar, di kebun dan di semua tempat yang memungkinkan untuk mengenal, benda, tumbuhan, orang, tempat, atau kejadian. Anak dapat belajar dari pendidik, orang tua, sumber lain, buku, dan sebagainya.
Bahan ajar dan alat peraga diambil dari lingkungan. Pembelajaran yang demikian lebih menghargai proses dari pada hasil semata. Untuk pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum PAUD yang paling utama diperlukan perubahan pola pikir dan pola kerja pendidik.
5.      Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi.
Dalam rangka pembangunan pendidikan, masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon kebutuhan daerah dan anak di masa kini dan masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diklat K13

Diklat K13

Penyusunan Silabus RA

Penyusunan Silabus RA