http://www.syahrudinpaudpo.com

Rabu, 13 Februari 2019

Pengertian Pendidikan


             Pengertian Pendidikan
Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau “Homo Educandum”. Manusia di pandang sebagai homo educandum yaitu makhluk yang harus dididik, oleh karena itu menurut aspek ini manusia diktegorikan sebagai “Animal Educabil” sebangsa binatang yang dapat dididik, sedangkan binatang selain manusia hanya dapat dilakuan dresser(latihan) sehingga dapat mengerjakan sesuatu yang bersifat stasis (tidak berubah).[1]
Dengan begitu diharapkan pendidikan dapat merubah paradigma manusia kepada peradaban yang lebih baik. Secara sederhana, pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan atau pimpinana secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.[2]
Berdasarkan batasan ini, pendidikan sekurang-kurangnya mengandung lima unsur penting, yaitu Pertama usaha (kegiatan) yang bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar; Kedua pendidik, atau pembimbing atau penolong; Ketiga ada yang didik atau si terdidik; Keempat bimbingan yang memiliki dasar dan tujuan; Kelima dalam usaha itu terdapat alat-alat yang di pergunakan.
Adapun pengertian pendidikan menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional adalah kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya dimasa akan datang.[3]
Secara terminologi, ada beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya:
1)      Menurut Ngalim Purwanto pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan.[4]
2)      Adapun arti pendidikan menurut Imam Ghazali yaitu proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara bertahap, di mana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia sempurna.[5]
3)      Menurut Syed Naquib al-Attas, pendidikan adalah menanamkan sesuatu ke dalam diri seseorang (Education is a process of instilling something into human beings).[6]
4)      Suparlan mendefinisikan pendidikan dalam arti luas dan arti sempit.[7] Dalam arti luas, pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Sedangkan dalam arti sempit, pendidikan adalah seluruh kegiatan belajar yang direncanakan, dengan materi terorganisasi, dilaksanakan secara terjadwal dalam pengawasan, dan diberikan evaluasi berdasar pada tujuan yang telah ditentukan. Pendidikan dalam arti sempit bukan berarti memotong isi dan materi pendidikan, melainkan mengorganisasinya dalam bentuk sederhana tanpa mengurangi kualitas dan hakekat pendidikan.
5)      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan; proses, perbuatan, cara mendidik.[8]
6)      Sementara bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara merumuskan hakikat pendidikan sebagai usaha sadar orangtua bagi anak-anaknya dengan maksud untuk menyokong kemajuan hidupnya, dalam arti memperbaiki tumbuhnya kekuatan jasmani dan rohani yang ada pada anak.[9]
7)      Darmaningtyas mendefinisikan pendidikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang lebih baik.[10] Titik tekan dari definisi adalah “usaha sadar dan sistematis”. Dengan demikian, tidak semua usaha memberikan bekal pengetahuan kepada anak didik dapat disebut pendidikan jika tidak memenuhi kriteria yang dilakukan secara sadar dan sistematis.
Seiring dengan itu, pendapat lain mengatakan bahwa pendidikan mencakup bebagai dimensi, antara lain akal, perasaan, kehendak dan seluruh unsure atas kejiwaan manusia serta bakat-bakat dan kemampuannya. Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan bakat dan kemampuan individu, sehingga potensi- potensi kejiwaan itu dapat diaktualisasikan secara sempurna. Dari beberapa pandangan tentang pengertian pendidikan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan orang dewasa kepada peserta didik yang berupa bimbingan, pimpinan, pengajaran dan atau latihan untuk mengembangkan potensi jasmani (fisik) dan ruhani (psikis) manusia demi tercapainya kehidupan yang lebih baik pada masa yang akan datang.


[1] Prof.Dr. Ramayulis, Dkk. Pendidikan Islam Dalam Rumah Tangga (Jakarta : Kala Mulia, 2001), Cet.ke-4, h.6
[2] Prof. H. Abudin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta : PT. Grasindo, 2001), Cet. I, h. 1
[3] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, Sistem Pendidikan Nasinal Dan Penjelasan,(Semarang : Aneka Ilmu, 1992), h. 2
[4] M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), h.11.
[5] Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran al-Ghazali tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), h. 56
[6] Syed Naquib al-Attas, The Concept Of Education In Islam (A Framework for an Islamic Philosophy of
[7] Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2009), h. 80 46
[8] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 263.
[9] Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, Pendidikan Multicultural Konsep dan Aplikasi, (Yogyakarta: ar-Ruzz Media , 2008)h, 31
[10] Darmaningtyas, Pendidikan yang Memiskinkan, (Yogyakarta: Galang Press, 2004), h, 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diklat K13

Diklat K13

Penyusunan Silabus RA

Penyusunan Silabus RA