KURIKULUM NASIONAL (KURNAS)
Oleh: Syahrudin, M.Pd.I
Mencermati perkembangan Kurikulum di Indonesia
memang cukup menarik, pada saat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
belum saatnya diperbaharui telah lahir Kurikulum 2013 yang
pelaksanaannya cenderung dipaksakan. Kurikulum 2013 memang menawarkan
model baru dalam pembelajaran di Indonesia yang diakui sangat bagus, kecuali
model penilaiannya yang dianggap ribet.
Sebagai penyempurnaan Kurikulum 2013,
pemerinatah berencana menggantikanya dengan Kurikulum Nasional.
Informasi terkait akan akan diberkalukannya Kurikulum
Nasional dinyatakan Unifah Rosyidi Direktorat Jenderal Ketenagaan
Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Unifah Rosyidi mengakui pada
tahun 2018 mendatang kurikulum 2013 akan diganti
menjadi kurikulum nasional, setelah seluruh sekolah sudah menerapkan
kurikulum 2013. Tetapi saat ini pihaknya masih belum melakukan sosialisasi
karena masih fokus pada perbaikan kurikulum 2013.
Unifah Rosyidi menilai materi di kurikulum 2013
sangat baik tetapi masih banyak kekurangan dikarenakan mepetnya persiapan
pelaksanaan kurikulum 2013. Pergantian kurikulum 2013 menjadi Kurikulum
Nasional sebagai perbaikan atau penyempurnaan kurikulum 2013 karena selama
ini kurikulum 2013 masih banyak kekurangan.
“Kami berpikir bahwa kurikulum ini bagus
tapi juga tidak lepas dari kekurangan. Nah kekurangannya ini sedang
diperbaiki,” ujar dirjen tenaga pendidikan, Dr Unifah Rosyidi.
Lebih dari setahun sejak Kurilukum 2013
diberlakukan, pelaksanaan kurikulum 2013 masih diwarnai permasalahan
demi permasalahan seperti kacaunya distribusi buku kurikulum, belum pahamnya
guru menerapkan kurikulum 2013 bahkan akhir-akhir ini ditemukan buku
berisi ajaran radikal di buku agama kurikulum 2013. Kacaunya
pelaksanaan kurikulum 2013 itulah yang menyebabkan kementerian
kebudayaan pendidikan dan kebudayaan berencana akan menghapus kurikulum 2013
dan mengganti dengan Kurikulum Nasional pada tahun 2018 mendatang.
Belakangan muncul istilah kurikulum nasional.
Apakah kurikulum nasional? Kurikulum nasional adalah kurikulum standar yang
berlaku secara nasional. Kurikulum yang disusun atas inisiatif pemerintah
provinsi atau kabupaten kota disebut kurikulum lokal. Kurikulum yang dikembangkan
dari kurikulum nasional dan lokal pada tiap satuan pendidikan disebut KTSP atau
kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Sekolah dapat juga memperkaya kurikulum
nasional maupun kurikulum lokal dengan keunggulan khas satuan pendikdikan.
Keunggulan khas itu dapat berupa memperdalam kurnas atau kurlok sehingga
memiliki karakterikstik keunggulan khas, boleh juga sekolah menambah muatan
khas satuan pendidikan, tetapi tidak boleh mengurangi kurnas maupun kurlok
sehingga KTSP dapat lebih kaya atau lebih mendalam daripada Kurnas.
Apakah kurikulum 2013? Istilah yang standar
yaitu Kurikulum 2013 bukan kurikulum tahun 2013 (nama tidak pakai tahun).
Kurikulum 2013 meliputi Kurnas, Kurlok, dan KTSP. Dengan demikian istilah
Kurnas tidak dimaksudkan sebagai pengganti sebutan Kurikulum 2013 mencakup
kurikulum nasional, kurikulum lokal, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum Nasional atau Kurnas
Dalam sasaran dan tujuannya mencakup beberapa hal berawal dari KTSP 2006,
Kurikulum 2013, Kurikulum 2013 Hasil Perbaikan disebut sebagai Kurikulum
Nasional
A. SKEMA PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM NASIONAL
`Dalam
Kerangka Strategis Kurikulum Nasional (Kurnas) Mendikbud 2015-2019 memfokuskan pada
Terbentuknya insan serta ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter
dengan dilandasi semangat gotong-royong.
Dengan
kerangka strategi:
v
Strategi 1
Penguatan Pelaku Pendidikan dan
Kebudayaan
1. Menguatkan
siswa, guru, kepala sekolah, orangtua dan pemimpin institusi pendidikan dalam
ekosistem pendidikan.
2. Memberdayakan
pelaku budaya dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
3. Fokus
kebijakan diarahkan pada penguatan perilaku yang mandiri dan berkepribadian.
v
Strategi 2
Peningkatan Mutu dan Akses
1. Meningkatkan
mutu pendidikan sesuai lingkup Standar Nasional Pendidikan untuk mengoptimalkan
capaian Wajib Belajar 12 tahun.
2. Meningkatkan
ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat
yang terpinggirkan.
3. Fokus
kebijakan didasarkan pada percepatan peningkatan mutu dan akses untuk
menghadapi persaingan global dengan pemahaman akan keberagaman, penguatan
praktik baik, dan inovasi.
v
Strategi 3
Pengembangan Efektivitas Birokrasi melalui Perbaikan
Tatakelola dan Pelibatan Publik
1. Melibatkan
publik dalam seluruh aspek pengelolaan kebijakan dengan berbasis data, riset,
dan bukti lapangan.
2. Membantu
penguatan kapasitas tatakelola pada birokrasi pendidikan di daerah.
3. Mengembangkan
koordinasi dan kerjasama lintas sektor di tingkat nasional.
4. Fokus
kebijakan dimulai dari mewujudkan birokrasi Kemdikbud RI yang menjadi teladan
dalam tatakelola yang bersih, efektif, dan efesien serta melibatkan publik.
B. Sasaran
Penerapan Kurikulum Nasional
1. Pengembangan Kurikulum Nasional
sebagai standar minimal di semua sekolah di Indonesia yang terintegrasidi dalam
1 kurikulum setiap sekolah
2. Memberikan ruang bagi pengembangan
ragam kurikulum daerah berbasis keunggulan lokal
3. Meningkatkan kapasitas sekolah (termasuk
guru) dalam menerapkan kurnas,dan dalam
tahap selanjutnya secara mandiri mengembangkan kurikulum sekolah sesuai konteks
kebutuhannya
- Mendorong pengayaan materi & alat ajar pendukung kurikulum yang bermutu dan beragam
- Menumbuhkan Siswa sebagai warganegara Indonesia serta bagian dari masyarakat dunia yang berkarakter dan bertaqwa melalui kurikulum nasional yang utuh
C. Azas
Pengembangan & Implementasi Kurikulum Nasional
1. Kurikulum
nasional yang menjadi acuan minimal yang mendorong percepatan
mutu sekolah, sekaligus mendukung pengembangan kurikulum sekolah dengan
mendorong ragam model kurikulum sekolah.
2. Proses pengembangan dan
implementasi kurikulum mencakup berbagai aspek pengembangan dokumen, kesiapan
sekolah dan guru. Pengembangan dan implementasi ini juga memiliki indikator
proses dan mekanisme monitoring dan evaluasi yang dikoordinasikan dan
dikomunikasikan secara rutin didalam Kemendikbud
3. Pengembangan dan implementasi
kurikulum akan terus dilakukan
lewat penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah rintisan dan rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan dalam skala luas sesuai peta rencana implementasi.
lewat penyebarluasan praktik baik dan inovasi di sekolah-sekolah rintisan dan rujukan. Praktik baik ini kemudian diimplementasikan dalam skala luas sesuai peta rencana implementasi.
4. Proses pengembangan kurikulum
serta implementasinya dikerjakan dengan pelibatan publik di seluruh tahapan.
5. Proses pengembangan dan
implementasi kurikulum dilakukan dengan tata kelola
birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.
birokrasi yang efektif, termasuk peningkatan kapasitas dan koordinasi dengan pemerintah daerah dan lintas sektor.
D. Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Nasional
E.
Tahap Implementasi Kurikulum Nasional
F.
Proses Pengembangan Dokumen Kurikulum Nasional
G.
Skema Persiapan Sekolah
H.
Pelibatan Publik dalam Proses Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Nasional
I.
Pertanyaan Utama
Pelibatan Publik
1. What happened:
evaluatif – bicara tentang pengembangan dan implementasi kurikulum di masa
lalu.
•
Apa miskonsepsi utama yang selama ini dimiliki oleh pelaku di ekosistem
pendidikan dalam pengembangan dan implementasi kurikulum?
•
Apa data dan mekanisme umpan balik yang paling bermakna antar-berbagai
pihak?
2. What should be:
prospektif – bicara tentang seperti apa seharusnya pengembangan
dan implementasi kurikulum yang ideal.
•
Apa kaitan antara ide dan rencana pengembangan kurikulum dengan strategi
dan intervensi lain di pendidikan yang sedang dilakukan saat ini?
•
Apa dukungan struktur, peran, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendorong
perubahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar